Minggu, 03 Februari 2013

10 misteri rahasia coklat bagi tubuh

Misteri Cokelat adalah makanan terbaik sekaligus terburuk; cokelat mengandung konotasi kemewahan dan hadiah, sekaligus berlemak tinggi, tidak menyehatkan, buah "terlarang". Cokelat memiliki ancaman serta godaan. Nakal tapi manis. Cokelat memang sangat menggoda, aromanya yang khas, sensasinya saat meleleh di mulut, semuanya terasa menyenangkan ! Tetapi seringkali kita diliputi rasa bersalah karena dengan memakan cokelat akan menjadi gemuk. Benarkah demikian ? Kabar baiknya, coklat tidak menggemukkan ! Begitu ungkap ahli gizi, Suzy Ashton dan pakar kimia Dr. John Ashton dalam bukunya "Siapa Bilang Cokelat Bikin Gemuk? Walaupun begitu, jangan bungah dulu, makan cokelat pun ada aturannya agar badan tidak melar. John mengutip jurnal bergengsi American Journal Of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa cokelat rata-rata menyumbang hanya 0,7-1,4 dari total asupan energi kita setiap harinya. Jadi, kita dapat melihat bahwa konsumsi cokelat rata-rata seseorang tidak menjadi penyebab kelebihan berat badan. Cokelat adalah makanan yang padat energi. Singkatnya, jika kita banyak mengkonsumsi cokelat ukuran keluarga namun kita tidak berolah raga, otomatis berat badan kita akan meningkat. Lantas bagaimana cara kita mengetahui cokelat yang layak untuk dikonsumsi ? Penulis buku ini menyarankan agar kita meneliti kemasan cokelat yang akan kita beli. Bila dikemasan tersebut tertera bahan "minyak sayur", sebaiknya cokelat tidak dibeli. Sebab cokelat yang demikian mengandung asam lemak trans yang tinggi. Biasanya lemak itu terdapat dalam cokelat murahan yag dibuat dengan asam terhidrogenasi sebagai pengganti mentega cocoa. Jika kita nekat mengkonsumsi lemak trans yang terdapat pada minya sayur itu akan menyebabkan tubuh menghasilkan kolesterol tipe atrogenik tertentu yang disebut lipoprotein "a". kadar tinggi lipoprotein ini dikaitkan dengan peningkatan resiko penyakit jantung dan arteri. Selanjut, Seberapa banyak cokelat kita konsumsi yang baik bagi kesehatan ? Menurut John dan Suzy, 50 gram cokelat adalah jumlah maksimal yang direkomendasikan setiap harinya. Dua atau tiga potong kecil cokelat jumlahnya mendekati 10-12 g cokelat.
 
Sejarah.
 
Sementara itu, merunut pada sejarah, cokelat telah dikaitkan dengan kenikmatan, gairah, energi dan bahkan dapat meningkatkan daya seksual. Pada pesta pernikahan zaman Aztek, sang pengantin menegak minuman cokelat sebelum memasuki peraduan, mungkin cokelat bisa dianggap bentuk kuno Viagra ! Cokelat memang luar biasa, salah satu alasan mengapa kita menyukai cokelat adalah karena cokelat memproduksi efek rasa gembira setelah kita mulai memakannya. Hal ini dikarenakan cokelat mengandung phytokimia bernama feniletilamin (PEA). Senyawa ini termasuk didalam kelompok bahan kimia yang disebut endorphin . Bahan ini memiliki efek stimulasi pada otak. Saat dilepaskan ke dalam aliran darah, bahan kimia menyerupai endorphin akan meningkat suasana hati. Lalu terciptalah perasaan dan energi positip berupa eforia hingga rasa bahagia.  Sensasi kenikmatan yang dihasilkan cokelat setidaknya setara dengan rasa bahagia yang ditimbulkan saat kita jatuh cinta. Sebab, saat kita jatuh cinta, otak melepaskan zat kimia tertentu yang bertanggung jawab terhadap rasa senang dan eforia yang kita nikmati. Para ilmuwan kini telah menemukan bahwa cokelat mengandung zat-zat kimia itu. Benar-benar sungguh dahsyat sang cokelat itu,bukan ?     
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar